Hidayatullah Bidik Kurikulum Global untuk Indonesia Unggul

ppasihidayatullah.blogspot.com– Hidayatullah terus berbenah salah satunya dengan terus meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing. Dalam rangka upaya tersebut, Yayasan Hidayatullah Depok bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Pesantren Hidayatullah Depok (DP2HD) menyelenggarakan kegiatan upgrading guru berupa seminar intensif selama sehari.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 30 Agustus 2014 lalu bertempat di Aula Training Center Hidayatullah Depok dengan mengusung tema “Pesantren yang Unggul dengan Kurikulum Global menuju Indonesia Memimpin”.
Pemateri yang diundang adalah praktisi ekonomi Romeo Rissal Panjialam dan pakar pendidikan nasional Prof. Dr. Arif Rahman, M.Pd. Namun karena kendala waktu dan sesuatu lain hal, Profesor Arif Rahman yang telah dijadwalkan menjadi pembicara bersama Bapak Romeo berhalangan hadir. Namun ketidakhadiran tokoh pendidikan tersebut tak mengurangi antusiasme peserta yang seluruhnya adalah guru dan pengasung di bawah lembaga pendidikan Hidayatullah Depok.
Dalam pemaparannya, Romeo Rissal yang banyak berkecimpung di dunai perbankan mengatakan bahwa salah satu yang harus menjadi perhatian lembaga pendidikan adalah pengembangan sumber daya manusia. Kata dia, sumber daya yang tidak beretos kerja hanya akan merusak sistem.
Untuk itu, kata Romeo, Pesantren Hidayatullah Depok harus bisa secara konsisten mambangun kemandirian ekonomi lembaga guna menopang kebutuhan organisasi dan juga memenuhi tuntutan stakeholders. Dengan demikian, maka diharapkan kemudian akan terjadi siklus pengembangan dan pembangunan lembaga yang berkelanjutan (sustainable development) baik pada aspek sumber daya manusia penyelenggaranya, pelayanan, dan output yang dihasilkan.
“Salah satu potensi yang dilupakan oleh lembaga pondok-pondok pesantren adalah kemandirian ekonomi. Hidayatullah Depok saya lihat sudah ada Mulia Mart, tapi itu tidak maksimal karena baru menyasar konsumen internal. Seharusnya harus diluaskan jangkaunnya,” imbuh beliau menyarankan.
Pada kesempatan tersebut, Romeo juga menyarankan kepada pengasuh dan guru di lingkungan Pesantren Hidayatullah Depok untuk selalu membangun etos kerja yang tinggi dan senatiasa menumbuhkan semangat untuk menuntut ilmu karena ilmu tidak terbatas.
“Soal komunitas bahasa Inggris yang sudah saam-sama kita bangun di Hidayatullah Depok, ini harus dikawal dan dijalankan bersama-sama karena tanpa motivasi yang tinggi kita tidak akan jadi apa apa,” pungkasnya.
Dengan demikian, lanjut dia, untuk menjadi Indonesia unggul, maka kurikulum berbasis global memang sebaiknya menjadi perhatian bersama. Kurikulum global tersebut harus mengacu kepada semangat dasar pendidikan yaitu mencetak generasi bermoralitas agung dan beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Sekretaris Yayasan Hidayatullah Depok, Bapak Lalu Mabrul, kepada media ini mengagatakan, acara ini seyogyanya diisi juga materi dari pakar pendidikan Profesor Arif Rahman.
“Tapi, karena ada halangan, beliau mengkonfirmasi kepada panitia bahwa beliau tidak bisa hadir. Di kesempatan yang lain beliau bersedia, Insya Allah,” ujar Mabrul.
Beliau pun mengapresiasi setinggi-tingginya antusiasme peserta dalam acara ini yang tidak pernah merasa puas dan cukup dalam menimba ilmu. Meskipun dilingkupi kesibukan mengajar dan kegiatan di sekolah, para guru masih dapat menyempatkan diri hadir dalam acara yang berlangsung hingga azan dzhuru itu.
“Untuk menjadi lebih baik, belajar, dan terus belajar harus menjadi kebiasaan bagi setiap muslim. Apalagi jika ia mengemban amanah sebagai pendidik, maka upaya upgrade diri adalah keniscayaan,” imbuh beliau.
Kegiatan ini dimulai jam 09.30 hingga waktu dzhuhur. Acara ditutup dengan doa dan ramah tamah. (ybh/hio)