ppasihidayatullah.blogspot.com--
Gerakan utama (mainstream) Hidayatullah adalah dakwah dan
pendidikan (tarbiyah). Di bidang dakwah, Hidayatullah secara kontinyu telah
menyebarkan dai-dainya hingga ke daerah minoritas dan pedalaman. Selain itu
Hidayatullah telah menyelenggarakan sejumlah program seperti bina akidah, Grand
MBA, dan Pos MTQ.
Program bina akidah adalah program pembinaan singkat untuk
masyarakat umum, terutama mereka yang tertarik berjuang menegakkan Islam
bersama-sama Hidayatullah. Mereka yang selesai mengikuti program ini
dipersilahkan untuk mengikuti serangkaian program pembinaan lanjutan dengan
sistem halaqoh, taklim diniyah, dan marhalah.
Program Grand MBA (Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar
Al-Qur’an) memfokuskan kegiatannya pada penerjemahan Al-Qur’an secara cepat
kemudian menelaahnya melalui metoda MBA.
Bagi peserta yang selesai mengikuti program ini wajib
mengajarkannya kepada orang lain minimal 10 orang dalam kurun waktu tertentu,
sehingga semakin banyaklah masyarakat yang mampu membaca dan memahami
Al-Qur’an. Implementasinya, di setiap lokasi dakwah didirikan Majelis Ta’lim
Al-Qur’an (MTQ) di bawah bimbingan seorang mu’allim.
Sedangkan di bidang pendidikan, Hidayatullah telah memiliki
tiga sekolah tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Luk-man al-Hakim (STAIL)
di Surabaya, Jawa Timur, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah (STIS
Hidayatullah) di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Hidayatullah (STIE Hidayatullah) di Depok, Jawa Barat.
Ketiga sekolah tinggi ini didirikan untuk mencetak
cendikiawan Muslim yang berkualitas sekaligus sebagai dai. Di dalamnya terdapat
jalur khusus kader dai dengan sistem beasiswa ikatan tugas dakwah. Setelah
lulus mereka ditugaskan ke seluruh pelosok Indonesia untuk berdakwah dan
memperluas jaringan dakwah Hidayatullah.
Selain sekolah tinggi, Hidayatullah juga me¬miliki Taman
Pendidikan Al-Qur’an, Taman Kanak-kanak dan Play Group atau Raudhatul Athfal,
Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah
Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah. Setidaknya di setiap
wilayah ada satu je¬nis lembaga pendidikan tersebut.
Pendidikan di Hidayatullah menganut konsep ”integral
berbasis tauhid.” Konsep ini diimplementasikan sejak Taman Kanak-Kanak hingga
Perguruan Tinggi.
Selain itu, Hidayatullah memiliki 322 pesantren yang
tersebar di seluruh Indonesia. Di samping dihuni santri, pesantren-pesantren
tersebut juga ditempati para guru, pengasuh, pengelola, dan jamaah Hidayatullah
yang berkeinginan menetap di sekitar Pesantren.
Karena itu, pesantren-pesantren Hidayatullah, selain
berfungsi sebagai tempat mendalami ilmu agama (wajib ‘ain/di¬ni-yah) dan ilmu
umum (wajib kifayah), juga berfungsi sebagai miniatur peradaban Islam.
0 komentar:
Posting Komentar