Pesan Imam Palestina pada Santri Hidayatullah Yogyakarta

ppasihidayatullah.blogspot.com—- Bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta, hari Selasa (01/07/2014) lalu para santri Hidayatullah kedatangan tamu istimewa dari Palestina.
Syeikh Mahmoud Abdul Kareem, imam asal Palestina ini menyempatkan mampir dan bersilaturrahmi dengan para santri terkait lawatannya di Indonesia dalam program Siraman Manis (Silaturrahim Ramadhan Imam-imam Palestina & Suriah) yang diselenggararakan relawan Sahabat Al-Aqsha.
Dalam pesannya, Mahmoud Abdul Kareem memberikan tips pada para santri tentang bagaimana menghafal Al-Qur’an dengan baik.
“Ikhlas dan menjauhi pencuri waktu,” katanya di hadapan puluhan Santri Pondok Pesantren Hidayatullah.
“Karena pencuri waktu adalah salah satu teman yang buruk,” lanjutnya.
Tentang ‘Pencuri Waktu’ ini ia mengisahkan kisah sahabat Ibnu ‘Abbas Ra, di mana pada umur 11 tahun, Ibnu ‘Abbas sudah digelari orang yang paling paham tentang Al-Qur’an. Sehingga sudah menjadi referensi tentang Al-Qu’ran. Apa yang dilakukan Ibnu ‘Abbas ketika teman-temannya mengajak untuk bermain?

“Saya tidak punya waktu untuk bermain-main,” demikian perkataan Ibnu ‘Abbas dikutip Syeikh Mahmoud Abdul Kareem.
Selain itu, pria yang akan berada di Indonesia selama sebulan untuk menjadi imam tarawih selama bulan Ramadhan ini juga menyampaikan pesan lain kepada santri Pondok Pesantren Hidayatullah.
“Hendaklah kalian memilih teman. Siapa yang bisa diajak menjadi teman. Karena agama seseorang itu bergantung agama temannya.”
Ia mengutip sebuah Hadis Rasulullah ShalAllah u ‘alaihi wassalam yang berbunyi, “Jika teman-teman kita baik , maka baik pula diri kita. Begitupun sebaliknya, jika teman kita buruk, maka kita bisa berubah menjadi buruk.”
“Layaknya berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan terkena wanginya. Pun saat berteman dengan seorang pandai besi, kita bisa terpercik apinya,” begitu katanya.
Dalam acara ramah-tamah, ada salah seorang yang bertanya tentang kabar terkini Palestina.
“Seharusnya kalian semua bersyukur, karena kalian tidak seperti anak-anak Palestina. Anak-anak seusia kalian di Palestina tidak bisa mengecam pendidikan seperti ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, Syeikh Mahmoud Abdul Kareem ini akan berada di Yogyakarta selama 9 hari.
“InsyaAllah beliau akan menjadi imam shalat tarawih di masjid Jogokariyan selama di Yogyakarta ini,” kata Fanni Rahman, dari relawan Sahabat al Aqsha.