Rabu, 03 September 2014

"Orangtua Harus Membekali Anak-anaknya dengan Keimanan"


Oleh Alva Handayani
"Psikolog"
Editor Darmadi

Akhir-akhir ini sering sekali dibuat kaget disertai perasaan miris sekaligus perhatin dengan adanya pemberitaan ulang segelintir anak-anak atau kenakalan remaja. Semua seolah mencoreng wajah pendidikan kita di keluarga hingga pendidikan formal di sekolah. prilaku bangsa Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah yang masih menjunjung sopan santun yang tinggi seolah hilang dan tertanam sikap beringas sejak dini.
persoalan yang muncul pada anak-anak atau remaja dewasa ini sudah komplek dan tidak lagi tersegmentasi pada remaja perkotaan, namun sudah merambah hingga ke desa. Masalah kenakalan remaja seperti berkelahi, merokok, atau bolos sekolah, di masa-masa sebelumnya juga sudah ada. Namun perbedaannya sekarang, tidak hanya frekuensinya bertambah, tapi intensitasnya juga makin tinggi. Mereka tidak hanya berkelahi di antara mereka sendiri, tetapi sudah berupa tauran yang menyerang kelompok lain hingga jatuh korban. Beberapa kasus penusukan dengan menggunakan senjata tajam oleh anak kepada temannya bisa menjadi pelajaran berharga. Btapa saat ini seorang anak pun sudah memiliki naluri ingin mencelakai temannya sendiri.
Tren kenakalan remaja yang makin meningkat ini membuat banyak orang tua prihatin. Sebagain mengaku bingung bahkan ada yang sudah menyatakan "angkat tangan" karena merasa sudah tidak lagi memiliki cara untuk meredam kenakalannya. Ragam metode rasanya sudah semua dilakukan dan pernah dicoba, namun tidak bisa sepenuhnya mampu menghentikannya.
Jika ditelusuri penyebabnya, memang ada faktor dalam keluarga seperti pola asuh yang salah, penanaman nilai dalam keluarga atau pengawalan orang tua sehingga anak tumbuh tidak pada jalur yang memungkinkan mereka berkembang menjadi anak atau remaja yang bahagia dan berprestasi. Faktor eksternal seperti media, teknologi dan banyaknya fasilits juga menjadi daya tarik yang luar biasa bagi remaja, yang jika kutub positif yang diambil, maka akan melejitkan wawasan dan kemampuan dalam berpikir dan berkreasi.
sebaliknya, jika kutub negatif yang lebih menarik perhatian mereka, maka damppak terburuk dari media, tidak bisa dihalangi untuk masuk dan mempengaruhi mereka.
selain itu, pola pergaulan dengan teman sebaya turut andil puala dalam mempengaruhi perilaku anak. Lingkungan yang buruk juga turut andil dan menjadi faktor penyebab seberapa dalam mereka jatuh ke kenakalan remaja. 

0 komentar:

Posting Komentar